Sisi Kelam di Balik Keindahan Bunga Sakura Jepang

By | 17/04/2020

Bunga sakura, ikonik dengan keindahannya yang memukau, identik dengan budaya dan tradisi Jepang. Musim mekarnya dinanti-nanti banyak orang, menghadirkan panorama yang memesona dan menjadi momen spesial bagi wisatawan maupun penduduk lokal. Namun, di balik keindahannya, terdapat sisi kelam yang tak jarang luput dari perhatian.

baca juga : Prostitusi Di Thailand

1. Keramaian yang Berlebihan

Musim mekar sakura, yang dikenal sebagai hanami, menarik jutaan wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Hal ini menyebabkan keramaian yang luar biasa di tempat-tempat populer, seperti taman Ueno di Tokyo dan Arashiyama di Kyoto. Keramaian ini dapat membuat pengunjung merasa tidak nyaman, bahkan memicu stres dan frustrasi.

2. Lonjakan Harga dan Kesulitan Akomodasi

Meningkatnya permintaan selama musim sakura menyebabkan lonjakan harga yang signifikan, terutama untuk akomodasi, transportasi, dan makanan. Hotel dan ryokan  sering kali penuh dipesan jauh-jauh hari, dengan harga yang melambung tinggi.

3. Sampah dan Dampak Lingkungan

Keramaian saat hanami juga menghasilkan sampah yang berlimpah, terutama sampah plastik dari makanan dan minuman. Hal ini dapat mencemari lingkungan dan berdampak negatif pada ekosistem lokal.

4. Komersialisasi dan Hilangnya Makna Budaya

Keindahan sakura tak jarang dieksploitasi secara berlebihan untuk tujuan komersial. Festival dan acara bertema sakura marak diadakan, dengan fokus utama pada penjualan produk dan jasa, rather than the cultural significance of the flower. Hal ini dikhawatirkan dapat menghilangkan makna dan nilai budaya yang terkandung dalam tradisi hanami.

5. Alergi dan Gangguan Kesehatan

Bagi sebagian orang, serbuk sari bunga sakura dapat menyebabkan alergi, seperti bersin, mata gatal, dan hidung tersumbat. Pada kasus yang parah, alergi ini dapat memicu serangan asma.

Tips Menikmati Musim Sakura dengan Bertanggung Jawab

  • Rencanakan perjalanan dengan matang: Pesan akomodasi dan transportasi jauh-jauh hari, dan pilihlah tempat wisata yang tidak terlalu ramai.
  • Gunakan transportasi publik: Hindari membawa kendaraan pribadi untuk mengurangi kemacetan dan polusi.
  • Jaga kebersihan: Bawalah tas sampah untuk membuang sampah Anda, dan patuhi aturan.